Welcome Comments Pictures

L@BeL

Februari 07, 2012

SHALAWAT MENJADIKAN BERCAHAYA KETIKA MELEWATI SHIRAT

Photo By Rembulan Jawa NV
          Diantara tanda dari orang yang banyak membaca shalawat kepada Nabi Saw adalah wajahnya bercahaya ketika dirinya berkumpul dengan semua makluk di padang Makhsar. Juga bercahaya ketika saat melewati Shirat, yaitu jembatan penyeberangan yang ada di atas neraka sebagai jalan menuju surga. Padahal waktu itu, banyak orang yang melewati shirat mukanya dan tubuhnya menjadi hitam pekat karena uap dari bara api neraka. Hal ini tidak terjadi pada para Nabi, orang2 shalih, termasuk orang2 yang banyak membaca shalawat, justru cahaya mereka akan tersinar saat melewati shirat.

Bercahayanya orang yang banyak membaca shalawat ini dikarenakan bias dari keistimewaan dan kemuliaan shalawat itu sendiri. Belum lagi di akhirat nanti dia akan mendapat syafa’at langsung dari Nabi Muhammad saw.

Rasulullah saw bersabda : “Orang yang membaca shalawat untukku akan bercahaya ketika melintas di atas shirath. Dan barangsiapa termasuk di antara mereka yang bercahaya ketika melintas diatas shirath, dia bukan termasuk penghuni neraka”.

Rasulullah saw bersabda : “Shalawat kepadaku akan menjadi nur ( cahaya) ketika melintasi shirath. Barangsiapa membaca  shalawat kepadaku pada hari Jum’ah 80 kali, maka di ampuni dosa-dosanya selama 80 tahun”.

Bercahayanya wajah adalah sebagai tanda bahwa dirinya adalah calon penghuni surga, yang ringan hisabnya dan selamat saat melewati shirat. Orang seperti ini kebahagiaannya sudah terpancar dari kemilauan sinar wajahnya. Bahkan cahaya yang menyelimuti dirinya itu jika di bagi untuk menerangkan seluruh makluq yang ada di alam ini akan mencukupi. Sebagaimana penjelasan hadist dibawah ini.

Rasulullah bersabda : “Barangsiapa bershalawat untukku 100 kali pada hari Jum’ah, maka kelak ia akan datang pada hari kiamat  disertai cahaya, yang sekiranya cahaya itu dibagikan diantara makluq2 seluruhnya, niscaya kebagian semua.

Itulah diantara kemuliaan orang yang banyak membaca shalawat kepada nabinya, sebagai wujud kecintaannya kepada beliau, yang menjadi junjungan para Nabi dan Rasul, serta pemimpim seluruh makluq yang ada di alam ini sampai di akhirat.

Sumber : Buku 'KEAJAIBAN SHALAWAT' ( Penyusun : Isnaeni Fuad )

By : NIDE

POPULAR POSTS