Terdiam. Terpaku. Membatu.
Bertapa dalam riuh yang tak mengenal sunyi.
Heran… seperti ditertawakan sindrom April yang licik.
Masih adakah mata di balik dada?
Masih adakah pandangan yang berasal dari hati?
Segalanya tampak konyol,
Seolah dunia ini hanya panggung imajinasi.
Dunia bicara tapi hanya gema fana yang terdengar.
Tak heran, tak satu pun jiwa mau tinggal dalam ragamu.
Aneh, ya?
Seperti terapi kejut yang tak pakai listrik
Hanya diam. Membisu. Membekukan makna.
By Nide