Welcome Comments Pictures

Mei 18, 2013

DOLAN NDESO OUTBOND & GATHERING




Hembusan angin pagi dengan semangat 45 menyambut langkah-langkah kecilku menuju tempat berkumpul. Duh, rasanya kayak adegan slow motion di sinetron, lengkap dengan efek angin yang lebay. Hari ini cerah banget, cocok buat outbound ceria bersama si “White Horse” alias bus, kendaraan gagah yang siap mengantarkan kami ke destinasi impian menuju Amerika! Boro Kalibawang, Kulon Progo. Ya ampun, namanya aja udah niat banget, ‘kan? Tralala~

Acara Outbound & Gathering ini digagas oleh komunitas semangat tinggi, dipersembahkan oleh Nidediary.Blogspot.Com,  dengan misi suci: menyegarkan jiwa raga para ibu-ibu, bapak-bapak, mas-mas, dan mbak-mbak yang udah penat sama rutinitas kerjaan. 

Demi kelancaran acara, kami pakai paket dari sebuah biro travel yang katanya profesional. Nama paketnya “Dolan Ndeso”, dan dengan harga Rp 220.000 per orang, udah dapet coffee break, makan siang, air mineral, berlian tiket masuk, fun games, bus, kaos, dan dokumentasi yang katanya sih gitu. Katanya, ya. Hmm.


Lokasi Dolan Ndeso ini ada di Desa Banjarsari, Kalibawang, suasananya adem dan ndeso banget (ya iyalah, namanya juga Dolan Ndeso). Selain buat outbound, tempat ini juga cocok buat nginep, wisata sepeda, trekking hutan, atau acara sekolah. Pokoknya vibes-nya back to nature, dengan bonus sinyal yang suka ngilang-ngilang manja.

Rencana awal, bus kami akan berangkat jam 07.15. Tapi kenyataannya? Molor 15 menit karena satu temen datang “tepat waktu telat” alias mungkin temenku pikir ngaret itu bagian dari budaya. Hadeh. Sebelum berangkat, tentu saja kami foto-foto dulu di dalam bus yang berasa di kulkas. Sopirnya sampe bingung sendiri, dikira kami fans sinetron yang lagi heboh ngeliat artis. “Huuuuu... sopirnya proteeesss...!”


Perjalanan kami pun dimulai. Kami pikir duduk di belakang bus itu seru dan ramai. Tapi ternyata, kami duduk di atas roda. Jadi sepanjang jalan rasanya kayak naik odong-odong, pinggang goyang terus, bener-bener dapat bonus pijat refleksi gratis. Sampai akhirnya kami tiba di Dolan Ndeso... eh, tapi tunggu dulu! Sopirnya ogah masuk ke jalan kecil karena takut “berisiko”. Padahal jalanannya bagus, lebar, dan aman buat bus kecil. Jadi kami pun diturunkan agak jauh, dan harus jalan kaki di bawah teriknya mentari. Tapi ya udahlah, sekalian olahraga pagi dan bonus tanning alami. Ngirit banget, nggak perlu ke pantai buat menghitamkan kulit. Hahahaha.


Beberapa meter kemudian (yang rasanya kayak satu kilometer karena panas), akhirnya kami sampai juga di hongkong tempat outbound. Disambut teh hangat dan camilan khas Kulon Progo: geblek, beng’ok, dan sambel pecel. Wah, ini baru sarapan sehat bergizi dan membangkitkan jiwa-jiwa ndeso kami. #NdesoneKumat

Photo By Andy

Permainan pun dimulai dengan ice breaking seru bareng instruktur-instruktur kece yang disebut “kepala suku”. Rombongan dibagi jadi tiga kelompok, masing-masing diarahkan ke lokasi permainan yang berbeda. Ada yang ke flying fox, ada yang main hoki lapangan dengan versi lokalnya: pakai bakiak raksasa! Satu bakiak bisa diisi dua sampai tiga orang, yang penting kompak biar nggak kelihatan kayak centong nyangkut di nasi. Dan percayalah, koordinasi di bakiak itu susah banget—kayak nyatuin dua hati tapi beda prinsip. Eaaaa~

Photo By Andy
Photo By Andy

Photo By Andy


Nah, dari semua cerita seru, tentu ada drama juga. Pertama, kami kecewa berat sama tim guide dari biro travel. Kenapa? Soalnya mereka lebih sibuk selfie daripada kerja. Bukannya dokumentasiin acara, mereka malah foto-foto di pinggir sungai, naik perahu, naik gajah (eh beneran?), pokoknya narsisnya ngalahin peserta. Untung ada temen kami, Mas Andy, yang rela jadi fotografer dadakan. Tanpanya, mungkin satu-satunya dokumentasi kami cuma foto blur dari kamera guide yang lagi selfie bareng daun.

Tapi di sisi lain, kami puas banget sama pihak manajemen Dolan Ndeso. Para instrukturnya ramah, permainannya seru, dan suasananya asik. Tapi ada satu momen agak horor waktu main arung jeram mini pake ban. Kami harus lewat bawah jembatan yang jaraknya cuma sejengkal dari air! Jadi kami semua otomatis ngeluarin skill ninja buat nunduk serendah mungkin. Tapi tetap aja ada yang kepala kejedot, helm copot, tangan luka keserempet dinding... pokoknya kombinasi antara panik, geli, dan "aduh!" dalam satu paket. Tapi alhamdulillah semua selamat dan tetep bisa ketawa bareng setelahnya. Hahaha.

Dan begitulah kisah kami hari itu. Outbound rasa roller coaster, foto-foto rasa gagal fokus, dan kebersamaan yang bikin hari Minggu jadi lebih seru. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya, semoga kali ini tanpa harus nunduk di bawah jembatan sambil mikir, “Ini aku lagi liburan atau latihan jadi pasukan katak?”




By Nide

POPULAR POSTS