Mungkin Kata-Kata Itu Palsu,
Penuh Tipuan Menjebak Terbang Ke Langit Jingga
Indah, Nyaris Memabukkan Lalu Runtuh. Membuat Amarah Melonjak Tak Terkendali.
Itulah Kenyataannya
Tak Bisa Terbaca Lagi Dibalik Ujungnya
Pasrah Dalam Pengunduran Dari Kancah Perang Tanda Tanya
Tak Akan Memulai Apa Yang Terkira Akan Menjadi Genderang Perang Dalam Pikiran
Lebih Baik Berimajinasi
Menjadi Rumput Yang Bergoyang Tersiram Cahaya Rembulan,
Membisu Sambil Menikmati Angin Malam...
Tak Usah Berdongeng
Cukup Rebah, Terselimuti Mimpi Yang Tenang
Sembari Menunggu Adzan Shubuh Yang Akan Membuyarkan Segala Ilusi Indah
Mungkin Itulah Yang Terbaik
Percaya Bahwa Tuhan Selalu Tahu Mana Yang Pantas Kita Terima, Bukan Sekedar Apa Yang Kita Minta.
Maka Hapuslah Semua Yang Tak Penting, Buang Beban Yang Mengaburkan Pandangan.
Mari Jadikan Hari Ini Dan Esok, Sebagai Lembaran Luar Biasa Tempat Kita Berjuang, Menggapai Impian Dunia Dan Akherat.
By NiDE
Moral dari RUANG SUNYI ini :
Tentang seseorang yang ngerasa capek mungkin karena janji palsu, kata-kata manis yang ternyata cuma tipu daya. Awalnya dibuai, dibuat percaya, lalu dijatuhkan. Akhirnya dia sadar tentang sesuatu yang nggak jelas, itu cuma bikin hati capek dan kepala penuh pertanyaan yang nggak ada jawabannya.
Jadi, daripada terus-terusan terjebak di pikiran dan emosi yang nggak sehat, dia milih untuk diam. Untuk pasrah bukan nyerah, tapi istirahat. Menenangkan diri. Dia mulai sadar, nggak semua hal harus dilawan. Kadang, tenang dan percaya sama Tuhan itu jauh lebih menyembuhkan daripada terus bertanya “kenapa”.
Moralnya?
Kadang dalam hidup, kita harus tahu kapan berhenti ngejar hal yang ngerusak batin. Nggak semua hal bisa kita pahami sekarang juga. Ada waktunya. Ada prosesnya. Dan yang paling penting kita harus belajar ngelepas. Bukan karena kita lemah, tapi karena kita tahu diri kita pantas dapet ketenangan, bukan terus-menerus dihantui hal yang bahkan nggak pernah jelas.
"Mari Jadikan Hari Ini Dan Esok, Sebagai Lembaran Luar Biasa Tempat Kita Berjuang, Menggapai Impian Dunia Dan Akherat"
Akhir puisinya ngingetin kita buat nggak terlalu ngotot sama keinginan sendiri. Karena kadang yang kita mau bukan yang terbaik buat kita. Dan Tuhan selalu tahu itu.
Jadi ya... tarik napas. Lepasin. Fokus ke hari ini. Perbaiki diri. Pelan-pelan bangun lagi. Bukan buat orang lain, tapi buat diri sendiri dan buat hidup yang lebih berarti... #jangan.lupa.bahagia.ya