Aku terjebak kedalam sumur dalam sebuah lingkaran berpenghuni ghaib baru. Awal mula memang tak pernah menyenangkan bagi kami, semuanya membuat kami jingkrak-jingkrak streees. Ada apa dengan penghuni baru itu, mereka yang kurang waras atau kami yang kurang ajar atau tak tahu diri.
Setiap hari kami dan para sapi srudux bertemu dengan oknum-oknum yang tak waras dan tak kami mengerti, bahkan menatapnyapun pribadiku terkadang tak sudi, hanya rasa kecewa yang sudah sangat menyelimuti kalbu-kalbu kami yang merasa tak pernah dianggap dengan label "siapa sih loe?" ....
Sebenarnya oknum-oknum itu bisa berpikir waras atau tidak, apa karena gila jabatan duniawi hingga membuat mereka lupa tanggungjawabnya dan selalu mengganggap bahwa apa yang mereka katakan selalu benar dan paling benar...... ceileeee, benar banget lho...
Suasana sudah penuh dengan ketidakpastian membuat emosi kami menjadi naik turun dalam ungkapan kekecewaan yang berkepanjangan.. Ingin rasanya aku sebagai pahlawan kesiangan meneriaki mereka maling dengan protes "anti kecewa" tapi kenapa aku bahkan kami merasa tak punya keberanian untuk itu. Kenyataannyapun terlihat dengan jelas bahwa kami selalu memakai topeng monyet jika berhadapan dengan mereka, dengan lagak yang sok sopan dan sok manis kamipun bermain sandiwara untuk menghilangkan kesan bahwa kami jengkel & penuh rasa kecewa.
Ah............ semakin lama semakin memuakkan merasakan keberadaan mereka, muak melihat tingkah ketidakwarasan oknum-oknum yang sudah ...................... titik-titik.
Oknum yang satu sibuk dengan permainan kata-katanya, kalaupun tidak berkata " Tidak Dong, Males, Terserah dan Tidak Tahu". Hmmm... lalu apa gunanya si oknum itu kalaupun sosok yang seharusnya bisa menjadi sosok pemimpin yang bijaksana dan bisa memecahkan gelas & piring solusi bagi anak buahnya hanya bersenjatakan kata-kata yang tak bermutu seperti itu, apa jadinya negara ini wahai saudara-saudara........heseeeeh, sedangkan oknum yang satunya lagi main sruduk sana sini seenaknya saja dengan janji palsu dan tipu muslihatnya........ wow gak ada yang bener semua nih.
Intinya berkata itu harus dicerna dulu, dipahami dan dihayati, sehingga bisa menjadi sebuah kalimat ------> "berpikirlah dulu sebelum berkata atau memutuskan sesuatu", bukan malah kebalikannya "berkata dulu baru dipikirkan kemudian......"
Hmmm....tanpa mereka sadaripun ternyata sudah banyak jiwa-jiwa dilingkaran tak jelas kami tersakiti. lalu siapa yang pantas disalahkan, oknum-oknum itu atau kami.... hmmm kira-kira bagaimana pendapatmu mbk Broo dan komunitas sebangsanya? ....heheheheh _THE ............ ADVENTURE_
O ya Siapakah sih sebenarnya kalian yang telah kami anggap sebagai "OKNUM-OKNUM" ???.
Kalian datang dari planet mana hingga prilaku kalian selalu saja membuat kami tertekan dan kecewa, tak pernah menyenangkan sedikitpun.
Kembalilah ke planet kalian dan biarkan kami bisa tersenyum sambil mengibarkan bendera kekeluargaan.
By : Nide