Untuk Cipiringis.....
Yang Menjelma Menjadi Setan Berselubung Manusia,
Tersenyum Lebar, Tertawa Nyaring
Seolah Lupa Bahwa Napaspun Punya Batas,
Dan Ajal Tak Pernah Menawarkan Jeda.
...
Berbahagialah Dalam Pesta Semu Yang Hampa Makna...
Sebab Akan Ada Waktunya Dunia Mengakhiri Menjadi Kepedihan
Dari Benih Dosa Yang Kau Tanam Tanpa Sebutirpun Kata Maaf.....
Untuk Cipiringis.....
Yang Berhati Palsu Laksana Orang-Orang Munafik Yang Gemar Bersilat Lidah
Kemenanganmu Diatas Derita Yang Kau Abaikan
Hanyalah Kebanggaan Fana Hiasan Lusuh Bagi Jiwa Yang Rapuh
Esok Akan Tiba .....
Kesengsaraan Menggerogoti Jiwa-Jiwa Kotor Diantara Luka...
Untuk Cipiringis.....
Sang Pemuja Dunia...
Penyembah Kekuasaan Yang Berdansa Dengan Kezaliman, Menjungkirkan Makna,
Menghalalkan Yang Haram Mengharam Yang Halal,
Seakan Nurani Bisa Ditawar Dan Digadai...
INGATLAH...... Semua Pasti Ada Waktunya......
Karena Tuhan Tak Pernah Tidur...
Moral dari RUANG SUNYI ini :
Adalah sejahat-jahatnya manusia bisa bersilat lidah dan bersembunyi di balik topeng kekuasaan atau kepura-puraan, kebenaran tetap akan menemukan jalannya karena Tuhan nggak pernah tidur.
Dan hidup nggak selamanya tentang siapa yang bisa menekan lebih kuat. Pada akhirnya, semua akan berbalik. Yang hari ini sombong, besok bisa jatuh. Yang hari ini pura-pura menang, bisa jadi cuma sedang menunda kehancurannya sendiri.
"Karena Tuhan tak pernah tidur."
Dan itu bukan ancaman, itu pengingat bahwa semua perbuatan ada balasannya. Yang menyakiti akan kena akibatnya. Yang zholim nggak akan selamanya aman. Karma, atau keadilan Tuhan, akan datang… cepat atau lambat.
Jadi moralnya begini :
Kalau kamu punya kuasa, gunakan dengan benar. Jangan jadikan lidahmu alat untuk memanipulasi. Jangan injak orang lain demi menang sendiri. Karena mungkin dunia bisa kau tipu… tapi langit nggak pernah lalai.
Dan buat kamu yang merasa dizhalimi : Tenang.... Kebenaran kadang memang lambat datangnya. Tapi ia pasti datang.